![]() |
Foto: Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kayong Utara |
KAYONG UTARA - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dikelola yayasan Kayong Mitra Sejahtera (KMS) di Kabupaten Kayong Utara terkesan membangkang instruksi Badan Gizi Nasional (BGN) Region Kalimantan Barat untuk stop menyuplai makanan gratis.
Dapur ini menyuplai 2.161 porsi makanan setiap harinya untuk anak-anak PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK di wilayah kecamatan Simpang Hilir Kayong Utara.
Instruksi ini dikeluarkan BGN Kalbar pasca dapur ini menyebabkan sembilan orang siswa SMP PGRI Pulau Kumbang diduga alami keracunan seusai menyantap makanan berupa telur dan oseng-oseng sayur tumis. Kasus ini terjadi pada Senin 29 September 2025 lalu.
Dari jumlah itu, tiga orang diantara siswa-siswi itu sampai harus opname di Puskesmas setempat. Sisanya observasi ketat dari petugas Puskesmas.
Sesuai pantauan, pada hari ini, dapur yang menempati bangunan ruko dua lantai berlokasi di pinggir jalan arah Teluk Melano - Teluk Batang di desa Teluk Melano kecamatan Simpang Hilir ini masih mensuplai makanan ke sejumlah sekolahan di wilayah kecamatan Simpang Hilir. Salah satunya kepada SDN 33 Sungai Sambas desa Nipah Kuning.
Menu yang diantar ke sekolah itu untuk hari ini, Selasa (7/10/2025) saat dilihat terdiri dari nasi kuning, 1 buah tahu goreng, telur goreng, oseng-oseng sayur wortel campur timun dan satu buah jeruk.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Kalimantan Barat, Agus Kurniawi menegaskan SPPG dikelola Yayasan KMS harusnya sudah berhenti operasi. Hal itu disampaikannya saat dikonfirmasi Borneo Tribun hari ini.
"Saya memerintahkan untuk berhenti operasional," tegas Agus Kurniawi, Kepala BGN Region Kalbar dikonfirmasi media ini, Senin sore (6/10/2025).
Borneo Tribun juga mengkonfirmasi kasus terbaru yang terjadi tepatnya pada Senin 06 Oktober 2025, dimana mobil boks SPPG ini menabrak seorang pengendara motor di ruas jalan arah Teluk Melano - Teluk Batang, di persimpangan jalan keluar masuk dusun Sungai Sambas desa Nipah Kuning.
Kecelakaan itu membuat pengendara motor yang diketahui warga Trans Rantau Panjang alami luka serius pada bagian tubuh dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Djamaludin Sukadana.
Sedangkan mobil boks sempat ditahan di halaman Mapolsek Simpang Hilir tetapi pagi ini mobil boks itu sudah kembali beroperasi.
Terkait insiden ini, Agus Kurniawi menyampaikan sedang meminta informasi dari koordinator wilayah (Korwil) MBG kabupaten Kayong Utara.
"Saya coba konfirmasi ke Korwil sana terlebih dahulu," kata Agus Kurniawi.
Dalam operasional mengantar makanan ke siswa, dapur yang dikepalai oleh kepala dapur bernama Ansori ini menggunakan dua unit mobil boks khusus dari BGN.
Dari informasi yang diperoleh, pengurus SPPG ini sebanyak 70 orang sebagai karyawan berasal dari warga sekitar dapur, mempunyai satu orang tenaga ahli gizi.