![]() |
Foto: Ritual Adat Bapadah dan Basuru Sumangat sebagai pembuka rangkaian acara Konser Artis Dayak Generation Kalimantan Barat, Rabu (22/10). |
PONTIANAK - Panitia Final Show dan Konser Artis Dayak Generation (ADG) ke-4 bersama jajaran artis Dayak Kalimantan Barat menggelar Ritual Adat Bapadah dan Basuru Sumangat sebagai pembuka rangkaian acara, Rabu (22/10). Ritual ini dipimpin langsung oleh Panyagahatn Adrianus, tokoh adat yang dituakan dalam masyarakat Dayak.
Ketua Panitia ADG 4, Yohanes Nenes, S.H., menjelaskan bahwa ritual adat tersebut dilaksanakan sebagai bentuk permohonan keselamatan, keamanan, serta kelancaran seluruh kegiatan hingga konser berakhir.
“Ritual ini adalah bagian dari penghormatan terhadap nilai-nilai adat Dayak. Kami ingin memastikan acara ini berlangsung damai, tertib, dan membawa semangat kebersamaan,” ujar Yohanes.
Konser Final Show ADG 4 kali ini menjadi tonggak bersejarah dalam perhelatan budaya Dayak di Kalimantan Barat. Pasalnya, konser ini akan menampilkan 10 finalis terbaik ADG 4 dan didukung oleh 50 artis Dayak dari berbagai daerah di Kalbar.
Tak hanya itu, acara yang digelar di Rumah Radakng, Pontianak ini akan menjadi saksi sejarah karena menghadirkan tiga penampilan utama artis Dayak yang disebut-sebut akan “menggetarkan Rumah Radakng” dengan performa energik dan kental nuansa budaya lokal.
Acara pembukaan malam ini dijadwalkan akan dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan. Ribuan penonton dari berbagai wilayah di Kalimantan Barat diperkirakan akan memadati lokasi konser.
Panitia mengimbau seluruh pengunjung untuk menjaga ketertiban dan mengikuti peraturan selama acara berlangsung. Tindakan tegas akan diambil terhadap siapa pun yang membuat keributan atau melanggar aturan, baik berdasarkan hukum adat maupun hukum positif yang berlaku.
“Kami tidak akan segan menjatuhkan sanksi, baik secara adat maupun hukum negara, kepada pengunjung yang tidak mematuhi aturan dan membuat keonaran,” tegas Yohanes.
Dengan semangat budaya dan persatuan, konser ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang hiburan, namun juga ruang sebagai ruang untuk pelestarian lagu-lagu Dayak dan dapat mencetak artis Dayak yang berkualitas serta menjadi sarana untuk mempromosikan seni dan budaya Dayak ke kancah yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.