Bupati Sujiwo: Jalan Poros Ekonomi Jadi Kunci Kemajuan Pesantren dan Masyarakat Kubu Raya

Bupati Sujiwo: Jalan Poros Ekonomi Jadi Kunci Kemajuan Pesantren dan Masyarakat Kubu Raya

22/10/2025, 10/22/2025
Foto: Ramah Tamah Hari Santri Nasional 2025 di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (22/10/2025)


KUBU RAYA - Bupati Kubu Raya, H. Sujiwo, S.E., M.Sos., menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan pembangunan infrastruktur, khususnya akses jalan yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat dan pesantren di wilayahnya.


Dalam sambutannya pada acara Ramah Tamah Hari Santri Nasional 2025 di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (22/10/2025), Sujiwo menyebut bahwa pembangunan jalan poros menjadi prioritas utama pemerintah daerah demi membuka akses bagi pondok pesantren yang tersebar di berbagai kecamatan.


“Ketika akses jalan itu bagus, kami menyebutnya sebagai poros ekonomi. Insyaallah pada tahun 2026 hingga 2027 nanti, dua tahun ke depan, fokus kami adalah membangun akses-akses jalan, terutama di Kecamatan Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B,” ujar Sujiwo.


Ia mencontohkan proyek poros Desa Durian – Pasar Pak Bakpia – Jalan Lingkar sepanjang sekitar 40 kilometer yang kini tengah dikebut penyelesaiannya. Sujiwo optimistis pembangunan ini akan rampung pada 2027 dan menjadi pembuka akses bagi banyak pondok pesantren di wilayah tersebut.


Bupati juga menegaskan komitmennya bersama Wakil Bupati untuk menuntaskan pembangunan jalan poros selama masa kepemimpinan mereka.


“Kalau kami berdua tidak bisa menyelesaikan jalan poros selama satu periode, kami pastikan tidak akan maju lagi. Artinya kami gagal,” tegasnya.


Lebih lanjut, Sujiwo mengungkapkan bahwa meski menghadapi tantangan besar berupa kebijakan penghematan dan pengurangan dana transfer ke daerah (TKD) hingga Rp334 miliar, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tetap berupaya menjaga alokasi anggaran untuk kepentingan pesantren dan masyarakat.


“Tahun depan, seluruh pondok pesantren yang belum mendapatkan hibah tahun ini akan kita bantu 100 persen. Kami sudah blok anggarannya,” ungkap Sujiwo.


Menurutnya, keberhasilan Kubu Raya memperoleh dukungan anggaran dari pemerintah pusat hingga lebih dari Rp550 miliar merupakan buah dari doa para ulama, kiai, dan santri.


“Kalau bukan karena doa para alim ulama, para kiai, para santri, mungkin kami sudah berhenti di tengah jalan. Tapi alhamdulillah, Allah menggerakkan hati para menteri, wakil menteri, dan anggota DPR RI untuk membantu Kubu Raya,” ucapnya haru.


Sujiwo juga menyebut, selain dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp33 miliar, pemerintah pusat telah menyalurkan tambahan dukungan Rp20 miliar untuk infrastruktur dasar yang ditargetkan mulai dikerjakan pada akhir tahun ini.


Ia menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa pembangunan jalan poros ekonomi bukan sekadar proyek fisik, melainkan investasi sosial dan spiritual untuk kesejahteraan masyarakat.


“Ketika jalan poros itu terbangun, akan terjadi pergerakan ekonomi, pertumbuhan usaha, dan penurunan kemiskinan. Karena itu, kami ambisius mewujudkannya. Bukan untuk diri kami, tapi untuk masa depan masyarakat dan santri di Kubu Raya,” pungkasnya. (JM)

TerPopuler