![]() |
Bupati Sujiwo Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kuburaya |
KUBU RAYA – Suasana semarak dan penuh khidmat menyelimuti peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (22/10/2025). Kegiatan yang diawali dengan upacara bendera dan dilanjutkan dengan ramah tamah itu menjadi ajang kebersamaan antara pemerintah daerah, ulama, santri, dan seluruh elemen masyarakat.
Bupati Kubu Raya H. Sujiwo menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya peringatan Hari Santri yang berjalan lancar dan penuh antusias.
“Alhamdulillah, semarak Hari Santri tahun ini luar biasa. Persiapan matang, gotong royong dari berbagai pihak seperti LazisNU, Bank Kalbar, PLN, dan lainnya berhasil mewujudkan kegiatan yang meriah dan penuh makna,” ungkapnya.
Menurut Bupati, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari upacara, ramah tamah, hingga jalan sehat dengan hadiah utama sepeda motor.
“Ini bentuk apresiasi pemerintah kepada para ulama, penghormatan kepada pondok pesantren, dan ucapan terima kasih kepada seluruh santri di Kabupaten Kubu Raya,” tegasnya.
Sujiwo juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap Kabupaten Kubu Raya yang kini menjadi daerah dengan pondok pesantren terbanyak di Kalimantan Barat, mencapai lebih dari 170 lembaga.
“Ini aset berharga bagi kita. Karena itu, Hari Santri ini saya sebut sebagai panggungnya para ulama. Bahkan inspektur upacaranya pun kita berikan kepada ulama dari PCNU, bukan saya. Ini bentuk penghormatan kita kepada mereka,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati menegaskan komitmen penuh pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan pesantren.
“Secara struktural, pesantren memang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama. Tapi meski sifatnya sunnah, kami di pemerintah kabupaten akan totalitas. Tahun depan, kami targetkan 100 persen bantuan sosial dan hibah bisa tersalurkan ke seluruh pondok pesantren,” terang Sujiwo.
Ia menambahkan, Pemkab Kubu Raya juga tengah fokus membangun akses jalan menuju pesantren-pesantren di pelosok daerah.
“Akses ini sangat penting. Kalau sarana, prasarana, kualitas ustaz-ustazah, serta lingkungan pesantren tertata baik, insyaallah pesantren akan menjadi pilihan utama masyarakat untuk menimba ilmu agama,” jelasnya.
Di era digital, Sujiwo turut berpesan agar santri tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga tanggap terhadap perkembangan teknologi.
“Santri dan dewan pengajar wajib melek digital. Kalau kita tidak adaptif terhadap perubahan zaman, kita akan tertinggal. Penguasaan teknologi dan digitalisasi adalah kebutuhan sekaligus kewajiban,” tegasnya.
Dengan semangat “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Kubu Raya menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat dalam membangun peradaban yang berlandaskan nilai keislaman dan kebangsaan. (JM)